Selasa, 13 April 2010
Saat malam ku renungkan diri ini
betapa rapuh dan goyahnya tiap laku dan fikirku
terkadang susah bagiku membedakan yang hitam dan yang putih
terlalu kabur dipandangan ku
mulut ku kadang bagai belati yang dapat mengoyakan hati siapa saja
namun tak selalu ku begitu
karena terkadang tuturnya dapat seindah dunia
hati ku yang terkadang brutal
labil terbawa ombak
namun tak selamanya ku begitu
terkadang apa yang ku lakukan penuh perasaan
karena hitam tak akan jadi putih
putih pun tak kan jadi hitam
hanya dapat kututurkan maaf
dimalam renungan hitam putihku
pada mereka yang pernah ku sakiti
Label: renungan hitam putih
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)