Kamis, 29 April 2010
Tetes demi tetes ,
keringat kami jatuh perlahan,
karena panas nya temperatur tubuh,
bau menyengat itu mulai memenuhi formasi kami yang tak beraturan,
kami tak dapat berontak,
kami tak dapat bergerak,
hanya pasrah di bawah terik surya,
dalam jiwa penuh letih,
dalam kulit yangrasa perih,
dan dalam jenuh yang menyelubung tiap kami,kami inginya meleleh,
tapi kami tetap padat,
inginnya matahari membeku,
tapi tiap teriknya yang menyusup di pori-pori kami rasanya tak akan mungkin,
biarlah kami rasa sakit,
biarlah kami rasa haus dan letih,
dalam formasi ini kami jadi saling melindungi,
meski tak tau kapan harus usai,
kami hanya dapat berharap cepat datang saat dimana matahari kan tenggelam,
atau saat kulitini telah terbiasa akan tusukan terik surya,
mungki ini kan terus melekat pada kami,
4 febuari 2010,
saat kami bercampur baur,
bersama merasakan panas,
bersama merasakan letih dan jenuh kami,
dan saat kami saling melindungi diri,,,
(puisi ini saya dedikasikan kpd smua ank2 XI IPS2 sma8 b.lampung 09/10 yang wkt itu kita di jemur bareng2, cz gk tadarusan)
:)