Sabtu, 15 Mei 2010

Ku Panggil Dia Awan

Entah adakah di luar sana seseorang yang ku maksud,
ku hanya bisa membayangkan dia yang ku maksud,
yang selalu ku nanti di setiap sepiku,
dialah seseorang yang telah menunggu hadirku,
yang mungkin tak pernah kurasakan hadirnya,
ku harap seseorang itu benar ada,
karna sungguh aku jenuh pada diriku,
yang selalu salah mengartikan perasaan ini,
dan mungkin kuhanya bisa berharap,
bahwa diluar sana kelak seseorang yang ku maksud,
telah menunggu hadirku,
seseorang yang ku maksud,
yang hadir dengan seikat cinta yang harum,
dia seorang yang ku maksud,
yang kan merubah seluruh perasaanku,
untuk menerima tulus cintanya,
seseorang yang kumaksud,
seseorang yang kelak ku panggil dia awan,,

Ku Llihat Awan

Saat hati ini menangisku kan selalu menatap langit,
berharap dia kan datang,
dan terbayang dia menghampiriku,
meletakkan tangannya dibahuku,
dan berkata 'bagilah bebanmu padaku',
namun saat itu tak kunjung datang datang dalam hidupku,
mungkinkah semua yang ku rasa hanya dapat dirasa sementara,
benarkah yang ku cinta hanya bisa ku cinta tanpa harus kumiliki,
meski semua jawab dari tanyaku adalah ya,
ku tak pernah sanggup untuk lepas dari cinta,
dan dikala cinta menyakiti hatiku lagi,
ku tak pernah berhenti berharap,
karna tiap kutatap langit,
maka kulihat dia disana,
yang selalu memberiku kekuatan,
awan,,

Awan Kan Datang

Awan,
ku harap kau datang hapus sedihku,
ku ingin kau bawa cintaku yang layu,
terbang bersama angan pupusku,
pergi dengan cepat membawa dukaku,
juga luka yang kan menyakitiku,
karna kurasa pedih,
hingga ku jatuhkan airmata ke pipiku,
bawalah semua cerita dukaku denganya,
karna ku rasa hanya kau yang dapat hadir untukku.

Kamis, 13 Mei 2010

Kau Tak Tahu

Kau pernah melukiskan senyum diwajahku,
meski banyak hal dapat membahagiakan ku,
namun dirimu tak pernah tahu.
kau yang membuat anganku terbang berlarian mengitari bintang,
meski oranglain bisa saja menyanjungku,
tapi dirimu tahu.
ku hanya ingin kau tahu tentangku,
apapun tentang perasaanku,
dan semua tentang yang kuperbuat karnamu.
mungkin kau tak tahu,
bahwa cinta itu terlambat hadir di hatiku,
cinta itu menancapkan panah cintanya saat aku telah bersamamu,
apa itu salah?
andai ku tahu,
ketika cinta itu hadir aku tak pernah memungkirinya,
ku biarkan cinta itu tumbuh di hatiku,
namun saat cinta itu telah hadir kau malah gereskan luka di hati ini,
kau buat seakan kau inginkanku lenyap saja dari hidupmu,
kau lakukan selayaknya ku tak ada lagi di hidupmu,
mungkin itu semua salhku,
salah cintaku,
tapi sungguh,
aku taksanggup menyalahkan cintaku,
maka ku pergi karna kau inginkan ku pergi,
kau inginkan ku hilang dari hidupmu,
maka ku fikir labih baik ku lenyap saja,
salah lagikah aku dengan keputusan ini?
salahkah bila tak ku pertahankan cinta itu?
salahkah bila kubiarkan cintaku hilang dengan goresan luka?
mengapa kau tak pernah tahu itu?

Sang Awan

Jendelaku basah,
ternyata awan, dia menangis,
setelah lama dia mendung,
akhirnya airmatanya jatuh juga,
beban berat yang dipikulnya kini mulai terasa lenyap,
dialah yang tadinya tegar,
meski tugasnya berat, melindungi sang bumi dari raja panas,
meski terik selalu dirasakannya,
walau mungkin sakit tertusuk panas,
namun dia dia tak pernah hilang,
hanya kini,
dia tak sanggup menahan semua itu,
ia tumpahkan semua jenuh, sakit, dan lelahnya,
lewat derai airmatanya,yang jatuh satupersatu,
tangisnya yang tak sanggup ditampung siapapun,
tangisnya yang dapat meredupkan terik raja panas,
tangisnya yang tak pernah dipedulikan,
namun dia kan tetep dilangit,
dalam tugasnya melindungi sang bumi.

Kamis, 29 April 2010

4 febuari 2010

Tetes demi tetes ,
keringat kami jatuh perlahan,
karena panas nya temperatur tubuh,
bau menyengat itu mulai memenuhi formasi kami yang tak beraturan,
kami tak dapat berontak,
kami tak dapat bergerak,
hanya pasrah di bawah terik surya,
dalam jiwa penuh letih,
dalam kulit yangrasa perih,
dan dalam jenuh yang menyelubung tiap kami,kami inginya meleleh,
tapi kami tetap padat,
inginnya matahari membeku,
tapi tiap teriknya yang menyusup di pori-pori kami rasanya tak akan mungkin,
biarlah kami rasa sakit,
biarlah kami rasa haus dan letih,
dalam formasi ini kami jadi saling melindungi,
meski tak tau kapan harus usai,
kami hanya dapat berharap cepat datang saat dimana matahari kan tenggelam,
atau saat kulitini telah terbiasa akan tusukan terik surya,
mungki ini kan terus melekat pada kami,
4 febuari 2010,
saat kami bercampur baur,
bersama merasakan panas,
bersama merasakan letih dan jenuh kami,
dan saat kami saling melindungi diri,,,


(puisi ini saya dedikasikan kpd smua ank2 XI IPS2 sma8 b.lampung 09/10 yang wkt itu kita di jemur bareng2, cz gk tadarusan)
:)

Selasa, 13 April 2010

Renungan Hitam Putih

Saat malam ku renungkan diri ini
betapa rapuh dan goyahnya tiap laku dan fikirku
terkadang susah bagiku membedakan yang hitam dan yang putih
terlalu kabur dipandangan ku
mulut ku kadang bagai belati yang dapat mengoyakan hati siapa saja
namun tak selalu ku begitu
karena terkadang tuturnya dapat seindah dunia
hati ku yang terkadang brutal
labil terbawa ombak
namun tak selamanya ku begitu
terkadang apa yang ku lakukan penuh perasaan
karena hitam tak akan jadi putih
putih pun tak kan jadi hitam
hanya dapat kututurkan maaf
dimalam renungan hitam putihku
pada mereka yang pernah ku sakiti

;;